Trenpedia

Bersiaplah! 6 Wilayah Ini Diprediksi Bakal Diserang Kekeringan dan Penyakit karena El Nino 2023

×

Bersiaplah! 6 Wilayah Ini Diprediksi Bakal Diserang Kekeringan dan Penyakit karena El Nino 2023

Sebarkan artikel ini
6 Wilayah Ini Diprediksi Bakal Diserang Kekeringan dan Penyakit karena El Nino 2023
6 Wilayah Ini Diprediksi Bakal Diserang Kekeringan dan Penyakit karena El Nino 2023

Fenomena El Nino diprediksi akan mengunjungi Indonesia pada Agustus 2023 mendatang dan sudah menjadi perhatian semua pihak. BMKG RI meminta masyarakat bersiap menghadapi risiko kekeringan yang luas pada beberapa wilayah.

El Nino mempengaruhi pola iklim secara global, yang menghasilkan variasi iklim yang berlawanan dengan La Nina. Pada saat El Nino, Australia dan Indonesia menjadi rentan terhadap kekeringan, sedangkan selama La Nina, umumnya akan lebih basah dari biasanya.

Selain itu, cuaca ekstrem seperti El Nino bisa menyebabkan berbagai penyakit menyebar dan masyarakat menjadi lebih rentan mengalami diare, flu, demam berdarah (DBD), kolera, dan penyakit lainnya. Fenomena perubahan iklim seperti El Nino dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman dan kekurangan pasokan air, yang pada gilirannya dapat memancing kehadiran hama serta menyebabkan tanaman tidak bisa dipanen.

El Nino juga dapat memicu perpindahan ikan ke kawasan yang lebih sesuai, yang pada akhirnya mengurangi pendapatan nelayan untuk mencari ikan.

El Nino disebabkan oleh banyak hal, seperti garis khatulistiwa, interaksi laut-atmosfer, sirkulasi walker atau tinggi rendahnya tekanan udara di wilayah tertentu, hingga angin monsoon. Ketika El Nino mampir, kekurangan angin pasat dan monsoon akan melemah, dan daerah yang dilintasi oleh garis khatulistiwa akan mengalami penurunan curah hujan.

Dampak utama dari El Nino adalah beberapa kawasan di Indonesia rawan terkena dampak kekeringan, seperti Sumatera Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan. Pada tahun 1997, El Nino terkuat dalam sejarah pernah terjadi, yang menyebabkan curah hujan selama tiga bulan di Indonesia turun drastis. Beberapa wilayah Indonesia bahkan mengalami curah hujan yang sangat rendah sepanjang El Nino itu.

El Nino maupun La Nina terjadi rata-rata setiap tiga hingga lima tahun. Namun, interval antar peristiwa bervariasi dari dua hingga tujuh tahun.

Memprediksi El Nino sangat penting agar masyarakat bisa mendapatkan peringatan dini dan antisipasi terjadinya iklim yang ekstrem. Iklim ekstrem dikaitkan dengan bencana seperti banjir, tanah longsor, dan kekeringan.

Dalam rangka mengatasi dampak dari El Nino, masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi untuk mengurangi kerugian. Misalnya, dengan melakukan penghematan air dan memperbaiki sistem irigasi. Semua upaya harus dilakukan untuk mengurangi dampak dari fenomena El Nino yang bisa menyebabkan kerusakan ekonomi dan sosial.